Monday, July 19, 2010

waktu

Biarkan pulau menjamah
Bibir lautan yang kaku
Karena debur ombaknya
Telah terhenti sang waktu

Tengah kota malam terang
Pinggir desa malam gelap
Hamparan manusia terhenti jua
Termakan alunan sang waktu

Tetes hujan yang tak pernah jatuh
Tertahan di udara menggantung pilu
Tak pasti arah mana akan berakhir
Karena sang waktu telah pergi

Kiranya ia kembali
Kehidupan akan berjalan lagi
Seakan tak pernah berhenti
Dan tak ada yang kan menyadari

Sang waktu yang berkelana
Sendirinya dan sepinya
Hanya ia yang bertahan

Bersama sekelompok manusia
Hilir mudik lahir dan mati
Hanya ia yang menyaksikan

Sendirinya dan sepinya
Hanya ia yang tau
Sekali lagi sang waktu
Terus berjalan

~


Sonnia Haryani

No comments:

Post a Comment