Bibir lautan yang kaku
Karena debur ombaknya
Telah terhenti sang waktu
Tengah kota malam terang
Pinggir desa malam gelap
Hamparan manusia terhenti jua
Termakan alunan sang waktu
Tetes hujan yang tak pernah jatuh
Tertahan di udara menggantung pilu
Tak pasti arah mana akan berakhir
Karena sang waktu telah pergi
Kiranya ia kembali
Kehidupan akan berjalan lagi
Seakan tak pernah berhenti
Dan tak ada yang kan menyadari
Sang waktu yang berkelana
Sendirinya dan sepinya
Hanya ia yang bertahan
Bersama sekelompok manusia
Hilir mudik lahir dan mati
Hanya ia yang menyaksikan
Sendirinya dan sepinya
Hanya ia yang tau
Sekali lagi sang waktu
Terus berjalan
~
Sonnia Haryani
No comments:
Post a Comment